Senin, 28 Maret 2011

PRAGMATIK: WACANA DAN KEBUDAYAAN

WACANA DAN KEBUDAYAAN

    Dari penjelasan bab sebelumnya, yaitu contoh struktur percakapan yang berbicara aspek "turn talking" prosedur untuk kontrol atau dasar yang harus dimiliki oleh seorang pembicara ketika ingin berpendapat atau berbicara. Setelah dasar itu dimiliki, para pembicara juga harus mampu mengatur isi dan struktur apa yang akan dibicarakan. Mereka harus menyimpan apa yang akan mereka bicarakan kepada para pendengar, misalnya dengan cara menuliskannya kedalam sebuah teks tetapi cara ini tidak memungkinkan pendengar bisa berinteraksi secara langsung dengan pembicara. Sebagai konsekuensinya, pembicara harus memegang mekanisme struktur dan harus lebih jelas lagi dalam menulis isi teks mereka. Bahasa yang digunakannya pun diusahakan tidak hanya berfungsi dalam hubungan antar individu, tetapi juga tekstual yang berfungsi menciptakan sebuah teks yang sesuai, baik, dan juga mewakili ide penulisnya. Dari penjelasan tersebut inilah yang disebut analisa wacana.


 

ANALISA WACANA

    Analisa wacana adalah suatu aktivitas yang mempunyai cakupan yang luas, dari hasil penelitian yang dipusatkan pada kata "aduh" atau "dengan baik" yang kebetulan sering digunakan saat percakapan. Dalam studi ideologi dominan suatu budaya yang sering digunakan dalam praktik politis atau bidang pendidikan ketika berpindah ke ilmu bahasa yaitu tentang analisa percakapan yang berpusat pada catatan tentang proses bagaimana bahasa digunakan untuk mengungkapkan sebuah maksud.

    Secara alami ada banyak struktur percakapan. Perspektif struktural, memfokuskan topik seperti koneksi dalam sebuah teks. Koneksi ini cenderung muncul dalam teks yang berkarakteristik cerita.

    Bagaimanapun di dalam sebuah studi, percakapan perspektif dalam pragmatis dikaji secara khusus. Hal ini dipusatkan secara rinci dalam pragmatik. Yang harus kita perhatikan adalah interaksi sosial, dengan analisa percakapan, melihat kembali struktur dan format teks lisan, dan memperhatikan konsep psikologis seperti latar belakang, kepercayaan dan harapan. Dalam wacana yang pragmatis kita tidak bisa menghiraukan maksud dari pembicara atau penulis.


 

KETERIKATAN (COHERENCE)

    Biasanya para pemakai bahasa memiliki keterikatan antara pengalaman dan apa yang dikatakannya. Pemikiran tersebut ditafsirkan oleh masing-masing individu . Dengan begitu akan timbul kesinambungan antara yang ada dalam pikirannya (deep structure) dengan apa yang disampaikannnya (surfice strukture).


 

PENGETAHUAN LATAR BELAKANG

    Kemampuan kita secara otomatis berada pada penafsiran tidak tertulis yang tanpa diutarkan dan didasarkan pada "pra-existing" struktur pengetahuan. Struktur ini berfungsi sebagai pola dalam menginterprestasikan pengalaman sebelumnya dengan pengalaman baru. Istilah ini disebut skema/bagan

    jika kita menyampaikan sesuatu, kadang-kadang tidak secara utuh disampaikan. Contohnya dalam suatu lingkungan apartemen, yang kita ketahui memiliki komponen-komponen seperti dapur, kamar mandi, dan kamar tidur. Tetapi unsur-unser tersebut tidak selalu kita utarakan misalnya dalam iklan, kita hanya menuliskannya dengan

    [5]. Disewakan apartemen $ 500. 763-6663.

    Contoh di atas bisa ditafsirkan bahwa tidak hanya satu apartemen saja yang akan disewakan atau berapa lama apartemen itu akan disewakan, semua kemungkinan-kemungkinan tersebut akan muncul sesuai dengan pengalaman para pembaca masing-masing. Titik pragmatisnya adalah akan timbul penafsiran yang berbeda pada contoh teks tersebut sesuai dengan pengalaman/pengetahuannya.

    Jenis skemata yang lebih dinamis adalah catatan. Suatu catatan merupakan pre-exixtering yang disertakan dalam suatu peristiwa. Catatan ini berguna untuk menafsirkan apa saja yang kita lakukan secara normal/lazim. Misalnya kita pergi ke dokter, ke bioskop, ke rumah makan, atau ke toko, dengan cara yang normal.

    [6]. Aku berhenti di toko untuk mendapatkan beberapa bahan makanan, tetapi di     sana tidak ku temui keranjang, dan tiba-tiba saja aku sudah diluar ini seperti     pewrmainan sulap aku mendapatkan kebahagian di hari yang kurang baik.

    

SKEMA BUDAYA

    Semua orang pasti mempunyai pengalaman mengejutan dan tidak terduga yang menghilang begitu saja. Saya ingat ketika pergi ke rumah makan Meroccan, saat itu saya belum mengetahui kebudayaan mereka. Disana bantal digunakan sebagai pengganti kursi. Tidak bisa dipungkiri bahwa perbedaan kebudayan mempengaruhi pemahaman kita. Selanjutnya kita harus mengembangkn skemata kita untuk mengembangkan pengalaman kita tersebut.

    Karena beberapa perbedaan yang nyata tersebut, kita dapat memahami suatu budaya. Karena banyak perbedaan yang tidak bisa dipisahkan, maka kita sering tidak bisa membedakannya dan terjadilah salah penafsiran. Contohnya seorang pekerja pabrik di Australia mengira bahwa pekerja pabrik lainnya mengetahui hari paskah tidak lama lagi dan mereka akan segera mendapatkan hari libur. Ia lalu bertanya pada pekerja lain yang berasal dari Vietnam [7].

    [7]. Kamu mempunya lima hari libur. Apa yang akan kamu lakukan?

    Pekerja yang berasal dari Vietnam itu, seketika menerjemahkan ucapan pekerja tersebut dengan pemberhentian kerja (PHK). Fikiran baik di skema seseorang belum tentu baik di pikiran yang lainnya.


 

PRAGMATIK ANTAR BUDAYA

    Perbedaan studi/pengajaran di dasarkan pada skema budaya yang menjadi bagian penelitian pragmatik antar budaya. Untuk melihat maksud yang disampaikan oleh pembicara yang berasal dari kebudayaan yang berbeda harus dengan pemikiran yang sungguh-sungguh. Konsep dan istilah dapat dijadikan kerangka analitik, hanya saja perwujudan konsep tersebut biasanya berbeda dengan bahasa inggris, contohnya dalam memperkenalkan diri.

    Ketika kita meninjau prinsip kerjasama dan pribahasa, kita mengasumsikan beberapa macam anglo-amerika kelas menengah umum, sebagai latar belakang budaya. Akibat dari jika kita tidak megasumsikan suatu ujaran sebagai bagian dari budaya untuk percakapan/ujaran yang sering kita gunbakan, maka akan terjadi masalah dalam lingkungan masayarakat. Keadaan seperti ini dalam lingkungan budaya suatu masyarakat harus dikaji dengan pendekatan yang berbeda dengan pendekatan hubungan antara mutu pribahasa dan kebanyakan ujaran yang digunakan secara umum oleh masyarakat.

    Ketika kita mempertimbangkan cara bertanya, kita tidak perlu melihat posisi kita berujar (wujud dari percakapan normal) dengan budaya yang berbeda-beda, walaupun dalam suatu disusi ita memliki hak untuk berbicara, namun karena budaya yang berbeda kita harus memahami itu sebagai proses dari interaksi sosial.

    Ketika kita memperhatikan orang yang sedang berpidato, pengamatan kita harus sampai pada hal yang paling mendasar, pada konsep budaya dalam menginterprestasikan konsep "berterima kasih atau ninta maaf". Gaya bahasa Inggris Amerika memiliki ke-has-an yang kadang menimbulkan kebingungan pada penerimanya, seperti yang beasal dari India (Amerika), mereka menangkapnya sebagai sesuatu yang berlebihan. Namun konsep meminta maaf bagi orang Jepang, konsep meminta maaf seperti itu kurang berterima. Tentu saja antara satu kelompok budaya dengan kelompk budaya yang lainnya memiliki perbedaan contohnya dalam tindakan sederhana yaitu meminta maaf/berterima kasih jika dikaitkan dengan budaya yang berbeda-beda pula.

    Kajian tentang perbedaan kebudayaan ini disebut perbedaan pragmatik. Peneitian dilakukan secara memusat pada perilaku penutur saat berkomunikasi, maka dapat dilihat dengan menggunakan pendekatan "interlanguage pragmatis". Seperti itu juga untuk membuktikan bahwa kita semua berbicara dengan dilambangkan dengan ujaran-ujaran, kita harus lebuh dulu meningkatkan pendekatan untuk melakukan kajian.

    Jika kita semua mengembangkan kemampuan untuk memaami komunikasi antar budaya, kita harus meluangkan waktu yang lebih banyak untuk memerhatikan ujaran si penutur. Sehingga mampu memahami apa maksud ujaran tersebut. Kemudian saya berharap penelitian ringkas ini mampu menyajikan suatu permulaan atau stimulus untuk penyelidikan lebih lanjut.

1 komentar:

  1. terima kasih buk, sudah membagi informasi, tapi kalau bisa sumbernya diikutkan.

    BalasHapus